(repost dari anapangesti.blogspot.com 17 September 2013)
Catatan singkat saat kajian rutin di masjid Nurul Huda UNS atau biasa di singkat dengan KANTIN, pada hari rabu, 4 September 2013
Catatan singkat saat kajian rutin di masjid Nurul Huda UNS atau biasa di singkat dengan KANTIN, pada hari rabu, 4 September 2013
Bersama Ustad Bima
Sesuai
judulnya, pada KANTIN kali ini membahas Abu Hurairoh. Pasti sudah tidak
asing lagi dengan nama Abu Hurairah. Beliau paling banyak meriwayatkan
Hadist. Sebelum mengenal lebih jauh tentang Beliau, alangkah baiknya tau
dulu arti nama Abu Hurairah.
Abu artinya bapak sedangkan Hurairah artinya kucing. Jadi Abu Hurairah artinya bapak kucing.
Nama
aslinya sebelum beliau masuk Islam adalah Abu Syams. Namun setelah
masuk islam beliau mendapat julukan Abu Hurairah, karena beliau sangat
sayang sekali dengan kucing.
Abu
Hurairah mempunyai bakat alami yang hanya dimiliki oleh orang-orang
tertentu saja yaitu kemampuan menghafal yang sangat kuat. Beliau juga
memiliki sifat pendengar yang baik. Bakat menghafal yang kuat dan sifat
pendengar keduanya sebab akibat. Kita dapat mengambil point dari
penjelasan tadi, bahwa penghafal yang kuat bermula dari pendengar yang
baik. Pendengar yag baik juga akan melahirkan pembicara yang baik.
Pada
tahun ke-7 H, Abu Hurairah menyatakan dua kalimah syahadat dan saat itu
juga Abu Hurairah dinyatakan telah masuk Islam. Setelah masuk Islam,
beliau mengalami perubahan Revolusioner. Beliau sadar bahwa Abu Hurairah
masuk Islam belakangan dibandingkan dengan sahabat-sahabat Rasululloh
yang sudah masuk Islam jauh sebelum Abu Hurairah Masuk Islam. Untuk
mengejar ketertinggalannya, beliau membersamai Rasululloh. Hampir
sebagian besar waktunya bersama Rasululloh. Beliau hanya berpisah dengan
Rasululloh saat tidur saja, selain itu waktunya untuk membersamai
Rasululloh. Kurang lebih selama empat tahun Abu Hurairah bersama
Rasululloh. Didukung bakat hafalannya yang kuat menjadikan Abu Hurairah
paling banyak meriwayatkan hadist karena waktunya sebagian besar
membersamai Rasululloh.
Selain
meriwayatkan hadis paling banyak, beliau juga seorang ahli ibadah
sejati, beliau selalu melakukan qiyamullail sepanjang malam, seorang
mujahid yang tidak pernah absen perang pada saat itu.
Di
akhir hidupnya, beliau sakit. Ketika sakit itu beliau berdoa kepada
Allah, " ya Allah sesungguhnya hamba sudah sangat rindu bertemu
denganMU, semoga Engkau juga rindu dengan hambaMU ini"
Subhanalloh,..banyak
teladan yang dapat kita teladani, seorang ibadah sejati yang tidak
pernah meninggalkan solat malam, seorang mujahid yang tidak pernah absen
perang. Kita dapat mencontoh dengan mengamalkan amalan-amalan yaumi,
terutama yang wajib-wajib dulu, solat lima waktunya tidak bolong-bolong,
setelah itu ditambah solat sunnah dan seterusnya secara bertahap dan
istiqomah dalam menjalaninya.
Semoga dapat memberi motivasi dan inspirasi bagi pembaca dan semoga catatan singkat ini dapat bermanfaat.
by: Ana Pangesti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar