Jumat, 21 November 2014

Bagaimana untuk menjadi sebuah kaca?


Kadang aku masih belum menyadari dan belum siap menjadi cermin bagi orang lain. Menjadi murobbi adalah sebuah amanah yang mulia dan itu tidak mudah. Tidak hanya sekedar setatus, hanya memberi pengetahuan dan contoh saja. Bukan itu yang diharapkan seorang murobbi dapat menjadi contoh pada adek-adek murobbinya.

Bagaimana aku bisa menjadi kaca yang bersih, yang bisa dipakai untuk bercermin?

Aku sedih, saat aku belum bisa mempengaruhi hal yang baik. Memang untuk membimbing butuh waktu untuk proses. Tak semudah membalikan telapak tangan, tak semudah mengeluarkan kata-kata.

Cermin yang bersih mampu memantulkan obyek secara sempurna. Apabila obyek terdapat sedikit saja goresan akan terlihat pada cermin yang bersih. 

(repost dari anapangesti.blogspot.com, 25 Desember 2013 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar