Gimana kabarnya???
(monolog hati)
Mencoba
menghafal ayat-ayat suci Al-Qur'an membutuhkan kesungguhan dan
keistiqomahan. Memulai menghafal itu mudah, namun menjaganya itu yang
susah. Ketika kita lengah sedikit saja dalam menjaga hafalan kita,
jangan kaget kalo hafalan kita ada yang menguap (hilang).
Rasa
malas sering kali hinggap pada diri manusia. Itu sudah merupakan hal
yang wajar di alami oleh semua manusia, tinggal pintar-pintar diri kita
sendiri untuk melawan rasa malas itu. Hafalan yang sudah kita hafal
harus di ulang-ulang setiap waktu. Kadang kala manusia di coba dengan
rasa malas, bagi mereka yang tidak membuang rasa malas itu akan berhenti
hafalannya, termasuk saya di dalamnya. Apalagi saat wanita kedatangan
tamu bulanan, godaan rasa malas lebih berat walaupun sebenarnya saat
kedatangan tamu bulanan terdapat waktu yang lebih banyak dan dapat di
manfaatkan untuk hafalan. Secara psikis wanita yang kedatangan tamu
bulanan akan cenderung lebih malas di banding ketika tidak sedang
kedatangan tamu bulanan. kebiasaan ini sering saya alami ketika
kedatangan tamu bulanan. Saat kedatangan tamu rasa males untuk menghafal
tebel banget, selama masa itu biasanya saya berhenti hafalan. Seminggu
tidak menghafal dan tidak mengulang, membuat hafalan saya (walaupun
penghafal pemula juz 30 dulu,..) banyak yang menguap hilang. Sangat di
sedihkan hafalan banyak yang hilang. Untuk memulai hafalan lagi
membutuhkan kekuatan dan semangat untuk melawan rasa malas. Selain itu
harus mengulang lagi menghafal hafalan yang sudah menguap hilang. Disini
di uji keistiqomahan dalam menghafal.
Ternyata
otak yang sering digunakan untuk menghafal akan terbentuk folder dalam
otak kita. Folder yang sudah terbentuk apabila sering di buka dengan
kata lain sering di pakai loadingnya akan cepat. Sebaliknya folder yang
jarang di buka loadingnya akan lemot. Ibarat hafalan yang tidak di
ulang-ulang, hanya menghafal sekali tanpa di ulang-ulang memori dalam
otak akan lama dalam memanggilnya kembali. Proses pengulanganlah yang
membuat memori dalam otak cepat untuk terpanggil.
Faktor
lain yang mempengaruhi ketidak istiqomahan menghafal ayat-ayat suci
Al-Quran diantaranya adalah faktor lingkungan yang tidak mendukung untuk
menghafal. Lingkungan sangat mempengaruhi bagi penghafal pemula yang
belum terlalu kuat tingkat istiqomahnya. Menghafal dilingkungan
orang-orang yang mendukung dan saling memotivasi akan lebih mudah di
bandingkan dengan menghafal dilingkungan yang tidak mendukung kita untuk
menghafal. Seperti yang saat ini saya alami berada di lingkungan yang
kurang mendukung saya untuk hafalan, tidak ada teman yang hafalan untuk
bersaing dan di jadikan motivasi. Baru mulai dikit meghafal, rasa malas
sering menghinggapi saya. Sebenarnya tidak dapat menjadi alasan dengan
kesibukan kuliah dan aktivitas-aktivitas kampus lainnya asalkan
sungguh-sungguh dan tekad yang kuat kesibukan-kesibukan itu tidak
menghambat dalam proses menghafal.
Walaupun
belum bisa untuk istiqomah, tidak salah kalau kita belajar untuk
istiqomah sedikit demi sedikit.Percayalah Allah selalu melihat
usaha-usaha hambanya. Allah juga berjajnji, "Allah tidak akan mengubah
suatu kaum sampai mereka sendiri yang megubahnya". janji Allah sudah
jelas memerintahkan kita untuk senantiasa berusaha untuk mencapai
sesuatu. Semoga kita di mudahkan oleh Allah dalam berusaha dan
mendapatkan ridho-Nya.
Aamiin,..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar