Jumat, 21 November 2014

Hai Hafalan,..

Gimana kabarnya??? 
(monolog hati)

Mencoba menghafal ayat-ayat suci Al-Qur'an membutuhkan kesungguhan dan keistiqomahan. Memulai menghafal itu mudah, namun menjaganya itu yang susah. Ketika kita lengah sedikit saja dalam menjaga hafalan kita, jangan kaget kalo hafalan kita ada yang menguap (hilang). 

Rasa malas sering kali hinggap pada diri manusia. Itu sudah merupakan hal yang wajar di alami oleh semua manusia, tinggal pintar-pintar diri kita sendiri untuk melawan rasa malas itu. Hafalan yang sudah kita hafal harus di ulang-ulang setiap waktu. Kadang kala manusia di coba dengan rasa malas, bagi mereka yang tidak membuang rasa malas itu akan berhenti hafalannya, termasuk saya di dalamnya. Apalagi saat wanita kedatangan tamu bulanan, godaan rasa malas lebih berat walaupun sebenarnya saat kedatangan tamu bulanan terdapat waktu yang lebih banyak dan dapat di manfaatkan untuk hafalan. Secara psikis wanita yang kedatangan tamu bulanan akan cenderung lebih malas di banding ketika tidak sedang kedatangan tamu bulanan. kebiasaan ini sering saya alami ketika kedatangan tamu bulanan. Saat kedatangan tamu rasa males untuk menghafal tebel banget, selama masa itu biasanya saya berhenti hafalan. Seminggu tidak menghafal dan tidak mengulang, membuat hafalan saya (walaupun penghafal pemula juz 30 dulu,..) banyak yang menguap hilang. Sangat di sedihkan hafalan banyak yang hilang. Untuk memulai hafalan lagi membutuhkan kekuatan dan semangat untuk melawan rasa malas. Selain itu harus mengulang lagi menghafal hafalan yang sudah menguap hilang. Disini di uji keistiqomahan dalam menghafal. 

Ternyata otak yang sering digunakan untuk menghafal akan terbentuk folder dalam otak kita. Folder yang sudah terbentuk apabila sering di buka dengan kata lain sering di pakai loadingnya akan cepat. Sebaliknya folder yang jarang di buka loadingnya akan lemot. Ibarat hafalan yang tidak di ulang-ulang, hanya menghafal sekali tanpa di ulang-ulang memori dalam otak akan lama dalam memanggilnya kembali. Proses pengulanganlah yang membuat memori dalam otak cepat untuk terpanggil. 

Faktor lain yang mempengaruhi ketidak istiqomahan menghafal ayat-ayat suci Al-Quran diantaranya adalah faktor lingkungan yang tidak mendukung untuk menghafal.  Lingkungan sangat mempengaruhi bagi penghafal pemula yang belum terlalu kuat tingkat istiqomahnya. Menghafal dilingkungan orang-orang yang mendukung dan saling memotivasi akan lebih mudah di bandingkan dengan menghafal dilingkungan yang tidak mendukung kita untuk menghafal. Seperti yang saat ini saya alami berada di lingkungan yang kurang mendukung saya untuk hafalan, tidak ada teman yang hafalan untuk bersaing dan di jadikan motivasi. Baru mulai dikit meghafal, rasa malas sering menghinggapi saya. Sebenarnya tidak dapat menjadi alasan dengan kesibukan kuliah dan aktivitas-aktivitas kampus lainnya asalkan sungguh-sungguh dan tekad yang kuat kesibukan-kesibukan itu tidak menghambat dalam proses menghafal. 

Walaupun belum bisa untuk istiqomah, tidak salah kalau kita belajar untuk istiqomah sedikit demi sedikit.Percayalah Allah selalu melihat usaha-usaha hambanya. Allah juga berjajnji, "Allah tidak akan mengubah suatu kaum sampai mereka sendiri yang megubahnya". janji Allah sudah jelas memerintahkan kita untuk senantiasa berusaha untuk mencapai sesuatu. Semoga kita di mudahkan oleh Allah dalam berusaha dan mendapatkan ridho-Nya. 
Aamiin,..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar